// SELAMAT DATANG DI BLOGKU: November 2013

Selasa, 26 November 2013

Hari Guru

Sebelumnya, aku ingin mengucapkan Selamat Hari Guru yang ke-20 dan Selamat Ulang Tahun PGRI yang ke- 68 untuk para pahlawan Pendidikan diseluruh Indonesia terkhusus untuk Guru-guru yang telah mendidik dan membimbingku ^ ^...
Aku tidak tahu apa yang harus ku katakan untuk melukiskan rasa terima kasihku kepada guru-guruku.Tak terbayangkan olehku betapa besarnya jasamu dan sabarmu dalam mendidikku. Walaupun tak jarang terbesit rasa kesal dihatimu karena ulah kami, tapi kau selalu menunjukkan senyum semangat untuk anak didikmu.

Yah tak banyak kata-kata yang dapat ku ucapkan pada mu guruku...

Aku hanya dapat mengucapkan Terima kasih yang sebesar-besarnya untuk semua jasamu kepada ku dan bangsa ini.

hehehe....

jadi panjang kali yahh...
oke kita akan masuk ke intinya saja ya...

Tentunya setiap sekolah di seluruh Indonesia pasti merayakan peringatan penting ini,tak terkecuali sekolah kami SMAN 1 SIBOLGA.Perayaan hari guru tahun ini memang tidak semeriah tahun lalu,tapi kami masih dapat merasakan makna dari perayaan hari guru ini.


Berikut rangkaian kegiatan singkat dari perayaan hari guru di SMAN1 SIBOLGA :


1. Upacara Bendera

    Upacara bendera dimulai dari pukul 08.00 WIB- pukul 09.00 WIB.Upacara bendera ini dipandu oleh kakak- kakak kelas.
    
    Berikut beberapa cuplikan upacara pengibaran benderanya






Tertip kali barisannya ya...:D


2. Penyematan pita oleh dua orang perwakilan kelas (ketua kelas dan sekretaris) kepada para guru




                                       


inilah perwakilan dari kelas kami yaitu Aditya (Ketua Kelas) dan Puspasari (Sekretaris) dalam penyematan bunga kepqada wali kelas tercinta Bapak Sukriadi Sanjaya Spd.





3.  Penampilan Drama Singkat

    Acara yang kedua adalah drama. Drama yang dipentaskan berjudul
    Say No to Drugs yang dipersembahkan oleh Adik kelas kami yaitu kelas X-1 dan X-2. 


Sambil melihat pertunjukan pementasan drama singkat tersebut,tentunya donk nggak lupa foto-foto sama guru.kan jarang-jarang bisa foto bareng guru .. :D

ini beberapa foto kami dengan bapak ibu guru :)





haha..cuma bisa foto sama beberapa guru saja, tapi itu pun sudah cukup la buat kenang-kenangan.

 Dan acara yang paling ditunggu-tunggu acara pemberian kado kepada wali kelas,setelah acara drama selesai kamilangsung memasuki ruangan kelas,dan sebelum itu juga kami telah mempersiap kejutan buat wali kelas.Berikut ini foto-foto KEBERSAMAAN kami with wali kelas.
                               

     Ciee yang dapat kado...:D



                                
                                                           
                                   


                                     


                                  


                                     


                                      
      Foto yang diatas tuh foto bersama satu kelas  Kereenn kan ..:D

     kalau yang dibawah ini khusus yang buat cowok-cowok nya saja 

                                          

                                          

                               
                                                     

                                            

  Hahaha ganteng-ganteng kali ya,apalagi yang pake baju batik ^^ V

       

  Nah yang cewek juga pastinya gk mau kalah donk ya..
                                         

                                          


                                          


                                          

                                     
              Cantik-cantik cewek XI IPA 3 kan... :D
               #no coment






Nah Inilah moment-moment kelas kami. Walau terkesan biasa saja tapi cukup menyenangkan dan memberi motivasi. Menyenangkan dalam segala kegiatannya. Selalu bermakna dengan sejuta kenangan.

Sekian informasi yang dapat saya berikan mengenai kegiatan SMAN 1 Sbg.
Kepada semua guru-guru di Indonesia, kami ucapkan Happy Teacher's Day !

Selasa, 12 November 2013

PERBEDAAN NOUN CLAUSE DAN ADJECTIVE CLAUSE
relative pronoun + subject + verb + …
Relative pronoun yang digunakan dalam noun clause antara lain:
  • that,
  • kata tanya (mis: which , who, whom, where, when, what, when, why, what, how)
  • kata tanya + adjective/noun/determiner (i.e. how old, what kind, how many, whose + noun, dst).
  • conjunctions (mis: whether, if, dst)
Relative pronoun yang digunakan dalam adjective clause (atau relative clause) 
jumlahnya lebih sedikit, antara lain:
that, which, who, whom, where, when, whose + noun.
Contoh:
  • what she is reading
  • that she is reading
  • what you did last summer
  • that you did last summer
Nah sekarang, bagaimana kita membedakan bahwa clause tersebut adalah 
sebuah noun clause atau adjective clause?
1. Fungsi.
Noun clause adalah clause (klausa) yang difungsikan sebagai noun.
 Seperti halnya single noun (mis: book, person, dst) dan noun phrase 
(mis: this book, the one, dst), noun clause juga dapat digunakan sebagai 
subject kalimat dan object kalimat.
Sebaliknya, adjective clause adalah klausa yang digunakan sebagai adjective. 
Sebagai adjective, adjective clause digunakan sebagai modifier 
yaitu untuk menerangkan noun dan pronoun, tetapi tidak pernah 
digunakan sebagai object kalimat.
Contoh:
NoSubjectverbobjectmodifierKet.
1Ilikewhat she is readingnoun clause
Ilikethe bookthat she is readingadjective clause
2Shedoesn’t knowwhom she loves morenoun clause
Shedoesn’t knowthe onewhom she loves moreadjective clause
3Istill rememberwhat you did last summernoun clause
Istill rememberthe killingthat you did last summeradjective clause

Sedangkan pada tabel berikut adalah contoh noun clause yang 
ditempatkan sebagai subject, dan adjective clause yang digunakan
untk menerangkan noun yang posisinya sebagai subject kalimat.

NoSubjectmodifierverbmodifierKet.
1What she is reading-isvery interestingnoun clause
The bookthat she is readingisvery interestingadjective clause
2Whom she loves more-will behappynoun clause
The onewhom she loves morewill behappyadjective clause
3What you did last summer-will never be forgottennoun clause
The killingthat you did last summerwill never be forgottenadjective clause

2. Noun clause menjawab pertanyaan what (apa) dan who/whom.
Ketiga pasang contoh kalimat pada tabel 1 menggunakan noun clause
yang berturut-turut menjawab pertanyaan:
  • apa yang I suka? (What do I like?)
  • apa yang she tidak tahu? (What doesn’t she know?)
  • apa yang I masih ingat? (What do I still remember?)
sedangkan adjective clause-nya berfungsi sebagai modifier yang
berturut-turut menerangkan the book, the one, the killing.
Pada tabel 2, noun clause-nya menjawab pertanyaan:
  • what is interesting? (Apa yang menarik?)
  • who will be happy? (Siapa yang akan bahagia?)
  • what will never be forgotten? (Apa yang tidak akan pernah dilupakan?)
Di lain pihak, adjective clause menjawab pertanyaan which one:
  • Which book? (Buku yang mana?)
  • Which person? (Orang yang mana?)
  • Which killing? (Pembunuhan yang mana?)
3. Pronoun it dapat digunakan untuk menggantikan noun clause, 
    tidak dapat digunakan untuk menggantikan adjective clause.
  • I like it. CORRECT. It di kalimat ini (Tabel 1 no 1) menggantikan “what she is reading”.
  • I like the book it. INCORRECT jika it digunakan untuk menggantikan “that she is reading”.
  • I still remember it.CORRECT. It di kalimat ini (Tabel 1 no 3) menggantikan “what you did last summer”.
  • I still remember the killing it. INCORRECT jika digunakan it untuk menggantikan “that you did last summer”.
Selain it, subject pronoun dan object pronoun juga dapat digunakan untuk menggantikan noun clause. Hal inti tentu saja tergantung dari konteks kalimatnya. Sebaliknya, pronoun ini tidak dapat menggantikan adjective clause.
  • Andini doesn’t know whom they are.
  • Andini doesn’t know them.
  • I still remember Mr. Dadang who first taught me English. Di kalimat ini, him tidak dapat menggantikan adjective clause “who first taught me English“.
4. Arti (terjemahan) untuk relative pronoun that pada noun clause adalah bahwa, sedangkan arti untuk relative pronoun yang lainnya adalah sama seperti ketika digunakan dalam kalimat tanya (i.e. what = apa, when = kapan, where = dimana, dst).
Sebaliknya, semua relative pronoun dalam adjective clause umumnya diterjemahkan menjadi: yang.
Contoh tambahan:
Note: Kata-kata di dalam [...] adalah noun clause, sedangkan dalam (…) adalah adjective clause.
  1. [That the planet Earth is round] is well known. (Bahwa planet Bumi bundar adalah diketahui hampir semua orang). Noun clause.
  2. It is well known [that the planet Earth is round]. (Diketahui oleh hampir semua orang bahwa planet Bumi itu bundar). Noun clause.
  3. They always work hard to accomplish [what they want]. (Mereka selalu kerja keras untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan). Noun clause.
  4. Have I told you lately [that I love you]? Noun clause.
  5. We live [where people care each other]. Noun clause.
  6. I need the book (that you borrowed from me last week). (Aku butuh buku yang kamu pinjam dari aku minggu lalu). Adjective clause.
  7. I need [what you borrowed from me last week]. Noun clause.
  8. I don’t know [[how I should tell her] [that I love her]]. “How I should tell her that I love her” adalah noun clause yang mengandung noun clause “that I love her”.
  9. Maria (whose cellphone got stolen last week) just bought a new cellphone last night. (Maria yang HP-nya dicuri minggu lalu baru saja membeli HP baru tadi malam). Adjective clause.
  10. SBY, (the president of Indonesia right now), stated [that we had to get together to achieve our goals].
5. Karena adjective clause menerangkan noun, maka noun yang diterangkannya selalu ada di depan adjective clause tersebut. Jika nounnya dihilangkan, clause tersebut menjadi noun clause.
  • I still remember the day when we first met.
“the day” adalah noun yang diterangkan oleh adjective clause “when we first met”. Jika “the day” dihilangkan, maka clause ini berubah menjadi noun clause.
  • I still remember when we first met.
- See more at: http://sbr.gafatar.org/perbedaan-noun-clause-dan-adjective-clause/#sthash.piZktSMd.dpuf

KESETIMBANGAN KIMIA


Reaksi-reaksi yang dilakukan di laboratorium pada umumnya berlangsung
satu arah. Tetapi ada juga reaksi yang dapat berlangsung dua arah atau dapat
balik. Reaksi searah disebut juga reaksi irreversibel. Reaksi dapat balik atau dapat
berubah lagi menjadi zat-zat semula disebut juga reaksi reversibel.
Reaksi dapat balik yang terjadi dalam satu sistem dan laju reaksi ke arah hasil
atau sebaliknya sama disebut reaksi dalam keadaan setimbang atau reaksi
kesetimbangan. Reaksi kesetimbangan banyak terjadi pada reaksi-reaksi dalam
wujud gas. Sistem yang termasuk reaksi kesetimbangan disebut sistem
kesetimbangan
A. Reaksi Kesetimbangan
Sebelum mempelajari reaksi kesetimbangan, kita perhatikan dulu contoh
reaksi searah dan reaksi dapat balik.
Contoh reaksi searah yaitu reaksi antara batu pualam dengan asam klorida
dengan reaksi: CaCO3(s) + 2 HCl(aq) →CaCl2(aq) + CO2(g) + H2O(l). Kalau kita
reaksikan lagi hasil reaksi tersebut tidak akan kembali lagi. Reaksi ini disebut juga
reaksi berkesudahan.
Contoh reaksi dapat balik yaitu pemanasan kristal tembaga(II) sulfat hidrat.
Kristal tembaga(II) sulfat hidrat berwarna biru jika dipanaskan akan berubah
menjadi tembaga(II) sulfat berwarna putih.
Jika pada tembaga (II) sulfat diteteskan air maka akan berubah lagi menjadi
tembaga(II) sulfat hidrat. Reaksinya ditulis sebagai berikut.
CuSO4.5 H2O(s) → CuSO4(s) + 5 H2O(g)
biru                               putih
CuSO4(s) + 5 H2O(l) → CuSO4.5 H2O(s)
putih                                     biru
Reaksi yang dapat balik, dapat ditulis dengan tanda panah yang berlawanan,
(↔ ). Persamaan reaksi di atas dapat ditulis:
CuSO4.5 H2O(s)→ CuSO4(s) + 5 H2O(l)
Setelah mempelajari reaksi searah dan reaksi dapat balik, sekarang kita
pelajari reaksi kesetimbangan.
Coba perhatikan reaksi antara larutan besi(III) klorida dengan larutan kalium
tiosianat yang menghasilkan ion besi(III) tiosianat.
Ditinjau dari reaksi searah maka kedua pereaksi tersebut akan habis karena
jumlah mol zat yang bereaksinya sama. Apa yang terjadi apabila pada zat hasil
reaksi ditambahkan 1 tetes larutan FeCl3 1 M atau 1 tetes larutan KSCN 1 M?
Apakah ada perubahan warna? Jika terjadi, mengapa?
Pada penambahan ion SCN– warna merah bertambah tua berarti terbentuk
lagi ion Fe(SCN)2+, atau ion SCN– yang ditambahkan bereaksi lagi dengan ion Fe3+.
Darimana ion Fe3+? Menurut perhitungan jika 10 mL larutan FeCl3 0,001 M bereaksidengan 10 mL KSCN 0,001 M kedua zat akan habis bereaksi atau ion Fe2+ dan ionSCN– sudah habis bereaksi. Demikian pula pada penambahan ion Fe3+ akanterbentuk kembali Fe(SCN)2+, berarti ion Fe3+ bereaksi lagi dengan ion SCN–.
Darimana ion SCN– tersebut? Dari data percobaan tersebut dapat disimpulkan ionFe3+ dan ion SCN– selalu ada pada sistem karena Fe(SCN)2+ secara langsung
dapat terurai lagi menjadi ion Fe3+ dan ion SCN–.
Oleh karena reaksi tersebut terjadi pada sistem tertutup maka reaksi ini
disebut reaksi kesetimbangan.
Reaksinya ditulis:
Fe3+(aq) + SCN–(aq)→ Fe(SCN)2+(aq)
Pada reaksi ini pembentukan Fe(SCN)2+ dan penguraiannya menjadi ion Fe3+
dan SCN– tidak dapat diamati karena berlangsung pada tingkat partikel. Reaksi ini
disebut juga reaksi kesetimbangan dinamis.
Ciri-ciri keadaan setimbang dinamis adalah sebagai berikut.
1. Reaksi berlangsung terus-menerus dengan arah yang berlawanan.
2. Terjadi pada ruangan tertutup, suhu, dan tekanan tetap.
3. Laju reaksi ke arah hasil reaksi dan ke arah pereaksi sama.
4. Tidak terjadi perubahan makroskopis, yaitu perubahan yang dapat diukur atau
dilihat, tetapi perubahan mikroskopis (perubahan tingkat partikel) tetap
berlangsung.
5. Setiap komponen tetap ada.
Reaksi kesetimbangan dinamis yaitu reaksi yang berlangsung terus-menerus
dengan arah yang berlawanan dan kecepatan yang sama. Dalam kehidupan
sehari-hari, contoh reaksi kesetimbangan dinamis dapat dilihat pada permainan
sirkus seperti Gambar
Pada permainan sirkus, ada seekor
burung yang mencoba berjalan pada
roda yang berputar. Burung berjalan ke
kiri, sedangkan roda berputar ke kanan.
Jika kecepatan roda ke kanan sama
dengan kecepatan burung berjalan,
maka posisi burung itu akan tetap dan
kelihatan diam.
Kejadian itu disebut keadaan setimbangdinamis sebab burung kelihatan
diam padahal kakinya berjalan terus
dengan arah yang berlawanan dengan
roda berputar.
Pada saat setimbang, ada beberapa kemungkinan yang terjadi dilihat dari
konsentrasi pereaksi atau hasil reaksi pada saat itu.Contoh:
Pada reaksi A + B→ C + D ada 3 kemungkinan yang terjadi yaitu sebagai baeikut
Kemungkinan I ditunjukkan pada
Gambar
a. Mula-mula konsentrasi A dan B harganya
maksimal, kemudian berkurang
sampai tidak ada perubahan.
b. Konsentrasi C dan D dari nol
bertambah terus sampai tidak ada
perubahan.
c. Pada saat setimbang, konsentrasi C
dan D lebih besar daripada A dan B.
Kemungkinan II ditunjukkan pada
Gambar 5.4.
Perubahan konsentrasi A dan B menjadi
C dan D sama seperti kemungkinan I.
Pada saat setimbang, konsentrasi C dan
D lebih kecil daripada A dan B
Kemungkinan III ditunjukkan pada
Gambar 5.5.
Perubahan konsentrasi A dan B
menjadi C dan D sama seperti kemungkinan
I dan II, tetapi pada saat setimbang
konsentrasi A dan B sama dengankonsentrasi C dan D.
B. Reaksi Kesetimbangan Homogen dan Reaksi
Kesetimbangan Heterogen
Berdasarkan wujud zatnya reaksi kesetimbangan dikelompokkan menjadi
kesetimbangan homogen dan kesetimbangan heterogen.
1. Kesetimbangan Homogen
Kesetimbangan homogen adalah sistem kesetimbangan yang komponennya
mempunyai wujud yang sama.
Contoh:
a. Reaksi kesetimbangan yang terdiri atas gas-gas
2 SO2(g) + O2(g) ↔2 SO3(g)
N2(g) + 3 H2(g) 2↔ NH3(g)
b. Reaksi kesetimbangan yang terdiri atas ion-ion
Fe3+(aq) + SCN–(aq)↔ Fe(SCN)2+(aq)
c. Reaksi kesetimbangan yang terdiri atas zat berwujud cair
CH3COOH(l) + CH3CH2OH(l)↔ CH3COOCH2CH3(l) + H2O(l)
2. Kesetimbangan Heterogen
Kesetimbangan heterogen adalah sistem kesetimbangan yang komponennya
terdiri atas zat-zat dengan wujud yang berbeda.
Contoh:
a. Reaksi kesetimbangan yang terdiri atas zat cair, gas, dan larutan
Reaksi: CO2(g) + H2O(l)↔ H2CO3(aq)
b. Reaksi kesetimbangan yang terdiri atas zat padat dan gas
C(s) + 2 N2O(g)↔ CO2(g) + 2 N2(g)
c. Reaksi kesetimbangan yang terdiri atas zat padat, cair, dan gas
ICI(l) + Cl2(g)↔ ICl3(g)
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Reaksi Kesetimbangan
Azas Le Chatelier yang berbunyi:
Jika suatu sistem kesetimbangan menerima suatu aksi maka sistem tersebut
akan mengadakan reaksi, sehingga pengaruh aksi menjadi sekecil-kecilnya
Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi sistem kesetimbangan adalah perubahansuhu, perubahan konsentrasi, perubahan tekanan, dan perubahan volum
1. Pengaruh Perubahan Suhu pada Kesetimbangan
Reaksi kesetimbangan dapat merupakan reaksi eksoterm maupun endoterm.
Pada reaksi-reaksi ini perubahan suhu sangat berpengaruh. Contohnya pada
reaksi kesetimbangan antara gas nitrogen dioksida dan dinitrogen tetraoksida
dengan reaksi:
2 NO2(g) ↔ N2O4(g)          ΔH = –59,22 kJ
coklat            tak berwarna
t = 0°C         t = 25°C              t = 10°C
Pada suhu kamar, sistem kesetimbangan tersebut berwarna coklat. Bagaimana
jika sistem kesetimbangan ini suhunya diubah?
Perhatikan gambar percobaan berikut ini!
Berdasarkan percobaan di atas diperoleh data sebagai berikut.
a. Jika suhu dinaikkan, warna coklat bertambah artinya gas NO2 bertambah.
b. Jika suhu diturunkan, warna coklat berkurang artinya gas N2O4 bertambah.
Dengan melihat reaksi eksoterm dan endoterm pada reaksi tersebut, maka
dapat disimpulkan:
• Jika suhu dinaikkan, kesetimbangan bergeser ke arah reaksi endoterm.
• Jika suhu diturunkan, kesetimbangan bergeser ke arah reaksi eksoterm.
Contoh:
a. Pada reaksi 2 CO2(g)→ 2 CO(g) + O2(g)     ΔH° = +566 kJ
Jika suhu diturunkan, kesetimbangan akan bergeser ke arah CO2.
Jika suhu dinaikkan, kesetimbangan akan bergeser ke arah CO dan O2.
b. CO(g) + H2O(g)→ CO2(g) + H2(g)             ΔH = -41 kJ
Jika suhu diturunkan, kesetimbangan akan bergesar ke arah CO2 dan H2.
Jika suhu dinaikan, kesetimbangan akan bergeser ke arah CO dan H2O.
2. Pengaruh Perubahan Konsentrasi pada Tekanan
Untuk mempelajari pengaruh perubahan konsentrasi pada kesetimbangan,
perhatikan percobaan penambahan ion-ion dan zat lain pada sistem kesetimbangan
berikut.
Fe3+(aq) + SCN–(aq) ↔ Fe(SCN)2+(aq)
coklat                                     tak berwarna merah
Pengaruh Perubahan Konsentrasi
Percobaan ini bertujuan untuk mengamati pengaruh perubahan konsentrasi
terhadap pergeseran kesetimbangan pada reaksi ion Fe3+ dan ion SCN–.
Alat dan bahan:
1. Gelas kimia 100 mL 5. Larutan FeCl3 0,2 M
2. Tabung reaksi 6. Larutan KSCN 0,2 M
3. Rak tabung 7. Kristal Na2HPO4
4. Pipet tetes 8. Air mineral
Langkah kerja:
1. Isi gelas kimia dengan 25 mL, air tambahkan 5 tetes FeCl3 0,2 M dan
5 tetes KSCN 0,2 M aduk sampai rata. Amati warna larutan.
2. Tuangkan larutan tersebut ke dalam 5 buah tabung reaksi yang sama
volumnya dan beri nomor tabung 1 sampai dengan 5.
3. • Pada tabung 2 tambahkan 5 tetes larutan FeCl3 0,2 M.
• Pada tabung 3 tambahkan 5 tetes larutan KSCN 0,2 M.
• Pada tabung 4 tambahkan 2 serbuk Na2HPO4.
• Pada tabung 5 tambahkan 5 mL air.
4. Bandingkan warna larutan yang terjadi pada tabung 2, 3, 4, dan 5
dengan warna larutan asal pada tabung 1.Pada tabung ke-5 warna
larutan dilihat dari atas tabung.
6. Catat hasil pengamatan pada sebuah tabel.
Pertanyaan:
1. Jelaskan apa yang menyebabkan terjadinya perubahan warna pada
percobaan di atas!
2. Jelaskan bagaimana pengaruh penambahan atau pengurangan
konsentrasi pereaksi pada percobaan di atas!
3. Jelaskan apakah penambahan air pada tabung 5 mempengaruhi
sistem kesetimbangan!
Sesuai dengan azas Le Chatelier jika salah satu zat konsentrasinya diperbesar,
reaksi akan bergeser ke arah yang berlawanan, jika salah satu zat konsentrasinya
diperkecil, reaksi akan bergeser kearah zat tersebut.
Perhatikan reaksi kesetimbangan berikut.
Fe3+(aq)+ SCN–(aq)↔ FeSCN–(aq)
coklat                                   tak berwarna merah
Pada percobaan ini didapat bahwa penambahan ion Fe3+ dan SCN–
menyebabkan larutan standar menjadi lebih merah, berarti ion Fe(SCN)2+bertambah.
Pada kesetimbangan ini adanya penambahan ion Fe3+ dan ion SCN–menyebabkan
kesetimbangan bergeser ke arah ion Fe(SCN)2+.
Pada penambahan kristal Na2HPO4, mengakibatkan warna merah pada
larutan berkurang, sebab jumlah ion Fe(SCN)2+ berkurang. Mengapa ion Fe(SCN)2+
berkurang?
Kristal Na2HPO4 berfungsi untuk mengikat ion Fe3+, maka untuk menjaga
kesetimbangan, ion Fe(SCN)2+ akan terurai lagi membentuk ion Fe3+ dan SCN–
atau kesetimbangan bergeser ke arah ion Fe3+ dan SCN–.
Dari eksperimen di atas dapat disimpulkan:
• Jika pada sistem kesetimbangan salah satu komponen ditambah,
kesetimbangan akan bergeser ke arah yang berlawanan.
• Jika pada sistem kesetimbangan salah satu komponennya dikurangi ,
kesetimbangan akan bergeser ke arah komponen tersebut
Contoh:
a. N2(g) + 3 H2(g)→ 2 NH3(g)
• Jika gas N2 ditambah, kesetimbangan akan bergeser ke arah NH3.
• Jika gas N2 dikurangi, kesetimbangan akan bergeser ke arah N2.
b. 2 HCl(g)→ H2(g) + Cl2(g)
• Jika gas HCl ditambah, kesetimbangan bergeser ke arah H2 dan Cl2.
• Jika gas HCl dikurangi, kesetimbangan bergeser ke arah H
3. Pengaruh Perubahan Tekanan pada Kesetimbangan
• Jika tekanan diperbesar, kesetimbangan akan bergeser ke arah komponen
yang jumlah molnya lebih kecil.
• Jika tekanan diperkecil, kesetimbangan akan bergeser ke arah komponen
yang jumlah molnya lebih besar
Contoh:
a. Reaksi: N2(g) + 3 H2(g) →2 NH3(g).
Pada reaksi di atas, jika tekanan diperbesar, kesetimbangan bergeser ke arah
gas NH3serta jika tekanan diperkecil, kesetimbangan bergeser ke arah gas N2
dan H2.
b. Reaksi:H2(g) + I2(g)→ 2 HI(g)
Perubahan tekanan pada kesetimbangan di atas tidak menyebabkan
pergeseran kesetimbangan, sebab jumlah mol pereaksi sama dengan mol
hasil reaksi.
c. Reaksi: C(s) + 2 N2O(g)→ CO2(g) + 2 N2(g)
Tekanan tidak mempengaruhi komponen yang berwujud padat atau cair.
Pada kesetimbangan di atas, jika tekanan diperbesar kesetimbangan akan
bergeser ke arah gas N2O dan jika tekanan diperkecil kesetimbangan akan
bergeser ke arah gas CO2 dan N2.
4. Pengaruh Perubahan Volum pada Kesetimbangan
Perubahan volum pada kesetimbangan bergantung pada komponennya, baik
komponen gas atau komponen ion-ion.
a. Perubahan Volum pada Kesetimbangan yang Komponennya Gas
Untuk komponen gas,
• jika volum diperbesar maka kesetimbangan bergeser ke arah komponen
yang jumlah molnya besar.
• jika volum diperkecil maka kesetimbangan bergeser ke arah komponen
yang jumlah molnya kecil
Contoh:
1) PCl5(g)↔ PCl3(g) + Cl2(g)
• Jika volum diperbesar, kesetimbangan akan bergeser ke arah gas PCl3
dan Cl2.
• Jika volum diperkecil, kesetimbangan akan bergeser ke arah gas PCl5.
2) C(s) + CO2(g)↔ 2CO(g)
• Jika volum diperbesar, kesetimbangan akan bergeser ke arah gas CO.
• Jika volum diperkecil, kesetimbangan akan bergeser ke arah CO2
b. Perubahan Volum pada Kesetimbangan yang Komponen-
Komponennya Berupa Ion-Ion
Untuk mempelajari pengaruh perubahan volum pada kesetimbangan ini,
salah satu contohnya pengenceran pada kesetimbangan:
Fe2+(aq) + SCN–(aq)↔ Fe(SCN)2+(aq)
tidak berwarna merah
Pengenceran pada kesetimbangan ini mengakibatkan warna merah berkurang
atau kesetimbangan bergeser ke arah ion Fe2+ dan SCN–.
Pengenceran pada larutan menyebabkan volum menjadi besar, maka untuk
kesetimbangan yang jumlah mol atau jumlah partikel pereaksi dan hasil reaksinyaberbeda,kesetimbangan akanbergeser ke arah partikel yang jumlahnya lebih besar
5. Reaksi Kesetimbangan dalam Industri
a. Pembuatan Amonia
Amonia (NH3) merupakan senyawa nitrogen yang banyak digunakan sebagai
bahan dasar pembuatan pupuk urea dan ZA, serat sintetik (nilon dan sejenisnya),
dan bahan peledak TNT (trinitro toluena). Pembuatan amonia yang dikemukakan
oleh Fritz Haber (1905), prosesnya disebut Proses Haber. Reaksi yang terjadi
adalah kesetimbangan antara gas N2, H2, dan NH3 ditulis sebagai berikut.
N2(g) + 3 H2(g) 2↔ NH3(g)     ΔH = –92 kJ
Untuk proses ini, gas N2 diperoleh dari hasil penyulingan udara, sedangkan
gas H2 diperoleh dari hasil reaksi antara gas alam dengan air. Pada suhu kamar,
reaksi ini berlangsung sangat lambat maka untuk memperoleh hasil yang maksimal,reaksi dilakukan pada suhu tinggi, tekanan tinggi, dan diberi katalis besi.
Reaksi pembentukan amonia merupakan reaksi eksoterm. Menurut Le Chatelier
kesetimbangan akan bergeser ke arah NH3 jika suhu rendah. Masalahnya adalah
katalis besi hanya berfungsi efektif pada suhu tinggi, akibatnya pembentukan
amonia berlangsung lama pada suhu rendah.
Berdasarkan pertimbangan ini proses pembuatan amonia dilakukan pada
suhu tinggi ±450°C (suhu optinum) agar reaksi berlangsung cepat sekalipun
dengan resiko kesetimbangan akan bergeser ke arah N2dan H2. Untuk mengimbangi
pergeseran ke arah N2 dan H2 oleh suhu tinggi, maka tekanan yang digunakan
harus tinggi sampai mencapai antara 200–400 atm. Tekanan yang tinggi
menyebabkan molekul-molekul semakin rapat sehingga tabrakan molekul-molekul
semakin sering. Hal ini mengakibatkan reaksi bertambah cepat, sehingga NH3
semakin banyak terbentuk. Selain itu untuk mengurangi NH3 kembali menjadi N2dan H2 maka NH3 yang terbentuk segera dipisahkan.
Campuran gas kemudian didinginkan sehingga gas NH3 mencair. Titik didih
gas NH3 lebih tinggi dari titik didih gas N2 dan H2, maka gas NH3 akan terpisah
sebagai cairan. Gas nitrogen dan gas hidrogen yang belum bereaksi dan gas NH3
yang tidak mencair diresirkulasi, dicampur dengan gas N2 dan H2, kemudian
dialirkan kembali ke dalam tangki.
Bagan pembuatan amonia secara sederhana dapat dilihat pada Gambar
b. Pembuatan Asam Sulfat
Salah satu cara pembuatan asam sulfat secara industri yang produknya cukup
besar adalah dengan proses kontak. Bahan yang digunakan pada proses ini
adalah belerang dan prosesnya berlangsung sebagai berikut.
1) Belerang dibakar di udara sehingga akan bereaksi dengan oksigen dan
menghasilkan gas belerang dioksida.
Reaksi: S(s) + O2(g) ↔ SO2(g)
2) Belerang dioksida direaksikan lagi dengan oksigen dan dihasilkan belerang
trioksida.
Reaksi: 2 SO2(g) + O2(g) 2 SO3(g) ΔH = –196,6 kJ.
Reaksi ini merupakan reaksi kesetimbangan dan eksoterm sehingga suhu
tidak dilakukan pada suhu tinggi tetapi ±450°C, untuk menghindari
kesetimbangan ke arah SO2 dan O2.
3) Reaksi ini berlangsung lambat, maka dipercepat dengan katalis. Katalis yang
digunakan adalah vanadium pentaoksida (V2O5).
4) Tekanan seharusnya lebih tinggi, tetapi pada prakteknya karena ada katalis
maka SO3 sudah cukup banyak terbentuk sehingga tekanan dilakukan pada
keadaan normal yaitu 1 atm.
5) SO3 yang dihasilkan segera dipisahkan sehingga kesetimbangan bergeser
terus ke arah SO3. SO3 yang dihasilkan direaksikan dengan H2SO4 pekat dan
membentuk asam pirosulfat (H2S2O7). Asam pirosulfat akan direaksikan
dengan air sampai menghasilkan asam sulfat ±98%.
Reaksi:
SO3(g) + H2SO4(aq) ↔ H2S2O7(aq)
H2S2O7(aq) + H2O(l) ↔2 H2SO4(l)
D. Konstanta Kesetimbangan
Menurut Gulberg dan Waage, pada suhu tetap harga konstanta kesetimbangan
akan tetap. Hal ini dirumuskan sebagai Hukum Kesetimbangan yang berbunyi
sebagai berikut.
Pada reaksi kesetimbangan, hasil kali konsentrasi zat hasil reaksi yang
dipangkatkan koefisiennya dibagi dengan hasil kali konsentrasi zat pereaksi
yang dipangkatkan koefisiennya akan tetap, pada suhu tetap.
Untuk lebih memahami tentang hukum ini, perhatikan data beberapa harga
konstanta kesetimbangan reaksi antara CO dengan H2 pada suhu tetap dengan
konsentrasi yang berbeda pada Tabel 5.1.
Reaksinya: CO(g) + 3 H2(g)↔ CH4(g) + H2O(g) T = 1200 K
1. Konstanta Kesetimbangan Berdasarkan Konsentrasi
Konstanta kesetimbangan berdasarkan konsentrasi dinyatakan dengan notasi
Kc, yaitu hasil kali konsentrasi zat-zat hasil reaksi dibagi hasil kali zat-zat pereaksi,
setelah masing-masing konsentrasi dipangkatkan koefisiennya pada reaksi tersebut.
Jadi, pada kesetimbangan m A(g) + n B(g) p C(g) + q D(g), harga KC adalah:



Contoh Soal
1. Tentukan harga Kc dari reaksi kesetimbangan PCl5(g)↔ PCl3(g) + Cl2(g), jika
diketahui data konsentrasi zat-zat pada kesetimbangan sebagai berikut
2.


Konstanta Kesetimbangan Berdasarkan Tekanan
Konstanta kesetimbangan berdasarkan tekanan dinyatakan dengan simbol
Kp, yaitu hasil kali tekanan parsial gas-gas hasil reaksi dibagi dengan hasil kali
tekanan parsial gas-gas pereaksi, setelah masing-masing gas dipangkatkan
dengan koefisiennya menurut persamaan reaksi. Jadi, konstanta kesetimbangan
pada reaksi: m A(g) + n B(g) p↔ C(g) + q D(g) yaitu:
PA = tekanan parsial A
PB = tekanan parsial B
PC = tekanan parsial C
PD = tekanan parsial D
Tekanan parsial diberi lambang P dan ditentukan dengan rumus:
P = Jumlah mol gas X /Jumlah mol total semua gasx Tekanan total
Untuk menentukan Kp tekanan gas dapat dinyatakan dengan cm Hg atau
atmosfer (atm)
Contoh Soal
1. Pada temperatur 500 K ke dalam bejana yang volumnya 5 liter dimasukkan 0,6
mol gas HI sehingga terjadi reaksi kesetimbangan 2 HI(g) H2(g) + I2(g). Bila
setelah sistem mencapai keadaan kesetimbangan masih terdapat 0,3 mol HI,
tentukan harga konstanta kesetimbangan Kppada temperatur 500 K (R = 0,082).
Penyelesaian:
Persamaan reaksi: 2 HI(g) H2(g) + I2(g)↔HI yang terurai = (0,6 – 0,3) mol = 0,3 mol
HI sisa                                          = 0,3 mol
H2 yang terbentuk                  = 1/2 .0,3 mol = 0,15 mol
I2 yang terbentuk                   = 1/2 .0,3 mol = 0,15 mol
Untuk mendapatkan harga P, gunakan rumus: P =n/V.R.T
PHI             =0 ,3/5 .0,082.  500 atm  =  2,46 atm
PH2             =0 ,15/5.0,082.500 atm = 1,23 atm
PI2               =0 ,15/5 .0,082.500 atm = 1,23 atm



3. Hubungan Kc dengan Kp
Hubungan Kc dengan Kp dapat ditentukan berdasarkan rumus PV = nRT












Jika jumlah koefisien hasil reaksi sama dengan jumlah koefisien pereaksi
(Δn = 0) maka Kp = Kc.
Contoh Soal
1. Pada reaksi setimbang: 2 SO2(g) + O2(g) 2 SO3(g).
Harga Kc = 2,8 x 102, pada 1000 Kelvin. Hitung harga Kp, jika R = 0,082.
Penyelesaian:
Kp = Kc(RT)Δn
Pada reaksi di atas Δn = 2 – (2 + 1) = –1
Dengan demikian harga Kp = 2,8 x 102 (0,082 x 1000)–1 = 3,4
2. Pada suhu 25oC terdapat kesetimbangan : 2 NO(g) + Cl2(g)↔ 2 NOCl(g).
Harga Kc = 4,6 . 10–4, tentukan Kp jika R = 0,082.
Penyelesaian:
Kp = Kc.(RT)Δn
= 4,6 . 10–4 (0,082 x 298)–1
= 1,88 x 10–5

4. Konstanta Kesetimbangan Heterogen
Kesetimbangan heterogen adalah kesetimbangan yang komponennya terdiri
dari zat-zat yang wujudnya berbeda.
Contoh: Br2(l)↔ Br2(g)
CaCO3(s)↔ CaO(s) + CO2(g)
Ag+(aq) + Fe2+(aq)↔ Ag(s) + Fe3+(aq)
Konstanta kesetimbangan untuk reaksi CaCO3(s) ↔CaO(s) + CO2(g)
menurut hukum kesetimbangan adalah


Oleh karena CaCO3 dan CaO berwujud padat yang pada kesetimbangan
dianggap tetap maka konstanta kesetimbangan tersebut menjadi:
Kc = [CO2] dan Kp = PCO2